Pesan Dibalik Tsunami untuk Para Guru Pendidik

Perubahan bangsa ke arah lebih baik, itu di tentukan oleh para guru pendidik. Jepang saat luluh lantak oleh 2 bom besar Hirosima dan Nagasaki, yang di tanya oleh kaisar saat itu, berapa sisa guru yg masih hidup?.

Tsunami di Indonesia telah terjadi beberapa kali. Dan selalu meninggalkan tanda kekuasaan Nya yang di perlihatkan untuk menjadi pesan peringatan bagi manusia yang masih hidup.

Musibah itu bisajadi sebuah peringatan dari Allah karena generasi hari ini telah jauh dari AgamaNya. Agar kembali mendekat kepada Nya.
Generasi yang jauh dari Agama ini, merupakan hasil dari proses pendidikan yang kita terima dari kecil di masa lalu. Yaitu pendidikan yang menjauhi Agama.

Setidaknya ada DUA SIMBOL peringatan dari Allah untuk menjadi renungan para pendidik di negeri ini, dan dua hal ini sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah:

1. RUMAH ALLAH=Masjid.
Ada masjid yang Allah sisakan tidak roboh di saat sekitarnya hancur lebur.

2. FIRMAN ALLAH= Al-Qur’an.
Ada rumah di bibir pantai yang Allah jaga tdk tersentuh tsunami di saat sekelilingnya hancur lebur, karena di dalamnya banyak penghafal Al-Qur’an.

Apa maknanya?
Yang pertama:
Didiklah siswa kita sejak dini akrab dengan masjid. Jaga betul ibadah shalat mereka. Sebab kenakalan remaja, bersumber dari di abaikannya masjid, diabaikannya Shalat. Kalau shalatnya baik, baiklah perilakunya Insya Allah. Itu jaminan dari Allah. تنهى عن الفحشاء والمنكر (tercegah dari keburukan dan kemungkaran).

Yang kedua:
Berkali siswa kita dengan Al-Qur’an, akraban sejak dini dengan Al-Qur’an. Jadikan Al-Qur’an itu pelajaran UTAMA dan PERTAMA sebelum yang lainnya.

Seakan Allah mengingatkan kita, jika bangsa ini ingin bangkit berjaya, tidak hancur luluh lantak: Jangan pernah berpisah dengan MASJID dan AL-QUR’AN.

 

Oleh: Adhan Sanusi, Lc.