Oleh : Adhan Sanusi, Lc.
(Manajer Depart. Kemitraan)
===
Al-Qur’an adalah kitab termulia di Dunia. Dia melebihi semua buku yang ada di dunia. Kitab yang ibarat lautan tidak habis untuk dikaji. Kedudukan Al-Qur’an di dalam kurikulum pendidikan Islam itu semestinya menjadi Panglima mata pelajaran dibanding mata pelajaran lainnya. Seluruh mata pelajaran pada hakikatnyanya adalah turunan dari Al-Qur’an. Itu artinya, seharusnya bagi lembaga yang menamakan diri sebagai pendidikan Islam, mengedepankan mata pelajaran Al-Qur’an di banding pelajaran yang lainnya.
Disamping karena Al-Qur’an adalah sumber utama dalam menjalankankan agama Islam, juga merupakan materi pelajaran yang paling dibutuhkan dan paling sering dibaca dalam kehidupan sehari-hari. Semua mata pelajaran yang kita pelajari pada akhirnya yang akan menemani keseharian kita sampai tua adalah Al-Qur’an. Maka untuk menghadirkan pembelajaran yang berkualitas di dalam Al-Qur’an tentu membutuhkan kualitas Guru dalam hal bacaan dan metodologi pengajarannya, terutama dalam hal bacaan dan hafalannya.
Jika menjadi Guru umum dituntut terlatih sedemikian rupa, dengan diberikan berbagai macam pelatihan lengkap dengan anggaran yang sudah di siapkan di awal tahun.
Pertanyaannya adalah…
“Untuk guru Al-Qur’an perlakuannya bagaimana?”
“Apakah untuk guru Al-Qur’an itu berkualitas dengan sendirinya, sehingga tidak perlu dilatih bacaan dan metodologinya?”
“Apakah untuk pembelajaran Al-Qur’an tidak butuh dilatih sistem manajemen mutunya?”
Jika jawaban kita Guru Al-Qur’an butuh di latih dan manajemennya butuh di tata dengan baik. Maka pertanyaannya adalah “Sudahkah anggaran untuk mengkualitaskan guru dan siswa dalam bidang Al-Qur’an itu disiapkan Lembaga dalam RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah)?
Bagaimana seharusnya lembaga memperlakukan anggaran untuk kualitas Al-Qur’an?
Pengalaman kami di WAFA dalam mendampingi Manajemen Pengelolaan Pembelajaran Al-Qur’an di lembaga Mitra. Banyak yang tidak menganggarkan dengan serius untuk kualitas guru Alquran. Bahkan biasanya digunakan Anggara sisa.
Salah satu pembina lembaga Islam di Surabaya. Saat terjadi krisis 98, pernah memberi arahan begini: “Semua anggaran wajib diturunkan, kecuali anggaran untuk kualitas proses pembelajaran Al-Qur’an, jangan pernah di turunkan”
Artinya di mindset beliau, anggaran untuk kualitas Al-Qur’an harus menjadi yang utama di banding anggaran lainnya.
Kenapa banyak Lembaga Islam yang minim mengalokasikan anggaran, banyak faktor :
- Menganggap bahwa ikhlas itu tidak berbiaya dan guru Al-Qur’an harus Ikhlas.
- Tidak peduli pada kualitas Al-Qur’an
- Menganggap bahwa untuk kualitas Al-Qur’an tidak butuh biaya banyak, Umumnya karena tidak tahu item-item apa yang harus di anggarkan untuk program peningkatan kualitas Al-Qur’an.
- Sudah merasa puas dengan capaian target sebagian kecil siswanya, sehingga sudah cukup. Padahal mayoritas siswa nya tidak tercapai Target kualitas baca ataupun hafalan.
- Kalau sudah tercapai target hafalan, sudah cukup, walaupun bacaan amburadul, sehingga tidak perlu di anggarkan untuk kualitas bacaan guru Al-Qur’an.
Terkadang anggaran untuk selain untuk Al-Qur’an tersedia dengan baik, berbagai anggaran ekstrakurikuler seperti misalnya: bahasa Inggris, pramuka, kemah, kesenian dan lainnya. Seakan Alquran tidak lebih penting dari itu semua.
Tidakkah kita belajar akan kesalahan masa lalu, saat kita di usia anak-anak kita saat ini yang jauh dari kualitas Al-Qur’an. Akibatnya hari ini kita tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, tidak banyak hafalan Al-Qur’an yang kita punya, untuk belajar di usia tua sudah di hinggapi rasa malu, sedangkan kita setiap hari butuh untuk bersama dengan Al-Qur’an.
Lalu kondisi ini seakan mau kita teruskan untuk generasi anak-anak kita di masa depan. Tidakkah kita mengambil pelajaran dari apa yang kita alami wahai Guru? Wahai Orangtua? wahai para pengelola lembaga pendidikan Islam?
Bayangkan jika ini kita seriusi, ribuan anak membaca Al-Qur’an setiap hari dari lulusan lembaga anda. Pahala di kirim kepada Gurunya, kepada Pengelola Lembaganya atas keseriusannya. Kita tidur, kita meninggalkan dunia dalam kondisi di transfer pahala yang tiada putus sampai hari kiamat.
Amin ya Rabb.
Kumpulan kami bersama Ahli Al-Qur’an di Sorga-Mu…
- Instagram https://instagram.com/wafaindonesia?igshid=1em93xp2gau05
- Youtube https://www.youtube.com/user/WAFAOtakKanan
- Aplikasi android WAFA https://play.google.com/store/apps/details?id=or.id.wafaindonesia.wafa01
- Facebook https://www.facebook.com/MetodeWafa
- Fanpage https://www.facebook.com/BelajarAlQuranMetodeOtakKanan