Layanan Wafa

Wafa Indonesia membangun Sistem Manajemen Mutu pembelajaran Al-Qur’an di lembaga-lembaga mitra melalui penerapan tahapan 7M.

Program 7M ini dirancang dengan berbagai model pelatihan, baik secara tatap muka langsung maupun daring, untuk mencapai hasil yang optimal dan memberikan dampak signifikan pada pembelajaran Al-Qur’an di lembaga-lembaga mitra kami.

Tashnif (Pemetaan) dilakukan pada beberapa program kami seperti ATO (Akademi Tahsin Online), PSGA (Pelatihan Sertifikasi Guru Al-Qur’an) dan SAGAQU (Sekolah Guru Ahl Al-Qur’an) untuk mengukur level dari guru maupun peserta didik.

Memetakan (Tashnif) adalah untuk mengetahui kemampuan baik guru maupun peserta didik. Kemampuan guru berarti meliputi bacaan, hafalan dan mengajar. Sedangkan Kemampuan peserta didik berarti meliputi bacaan dan hafalan. Adanya pemetaan akan memudahkan dalam menentukan langkah-langkah berikutnya dalam pengelolaan pembelajaran Al-Qur’an.

Memperbaiki adalah lanjutan dari Memetakan. Di tahapan ini guru Al-Qur’an dan peserta didik melakukan perbaikan dari hasil tahapan M1 Memetakan.

Memperbaiki (Tahsin) adalah tahapan perbaikan pada bacaan guru dan peserta didik. Kegiatan dilakukan berdasarkan hasil dari M1 (Pemetaan) dan telah tergabung dalam tahapan M3 (Menstandarisasi) dan M4 (Mendampingi) sebagai proses menstandarkan dan mengembangkan kemampuan. Terdapat program untuk perbaikan kemampuan Al-Qur’an hingga metodologi terkait pengajaran.

Menstandarisasi bertujuan untuk menetapkan standar komponen yang harus dimiliki seorang guru Al-Qur’an mitra. Tahapan ini termasuk pada layanan kami yaitu PSGA (Pelatihan Sertifikasi Guru Al-Qur’an).

Menstandarisasi adalah penetapan standar untuk beberapa kegiatan yang meliputi : metode mengajar, irama hijaz, pengelolaan kelas, penilaian dan laporan. Lima komponen ini yang harus dimiliki oleh guru Al-Qur’an dalam mengawal proses pembelajaran Al-Qur’an. Program seperti PSGA (Pelatihan Sertifikasi Guru Al-Qur’an).

PSGA merupakan program pelatihan yang bertujuan melatih dan mengembangkan Guru Al-Qur’an melalui pengenalan serta simulasi metode pengajaran Al-Qur’an yang interaktif dan menyenangkan untuk peserta didiknya. Penggunaan metode pengajaran khusus ini juga melalui pendekatan dan pembiasaan pada aktivasi otak kanan, sehingga hasil yang diharapkan pada peserta didik (melalui Guru Al-Qur’an ini) bisa maksimal sesuai dengan Metode Wafa. Didukung trainer yang terstandar serta berpengalaman dalam pengajaran peserta didik, pelatihan ini bisa diikuti oleh guru Al-Qur’an dari lembaga formal maupun non formal.

Pendampingan atau coaching ini dilakukan kepada kepala sekolah, koordinator Al-Qur’an beserta tim manajemen mutu pembelajaran Al-Qur’an dan guru Al-Qur’an. Coaching ini dilakukan untuk memaksimalkan guru mitra dalam penyelesaian masalah dalam kelas.

Mendampingi (coaching) adalah program pendampingan dan pembinaan untuk pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di lembaga. Pendampingan ini dilakukan untuk mengawal target pencapaian peserta didik. Dengan adanya pendampingan ini, guru-guru Al-Qur’an di lembaga, segala macam kendala yang dihadapinya dapat diselesaikan secara baik. Tahapan ini juga termasuk pada berbagai program pelatihan seperti SAGAQU (Sekolah Guru Ahli Al-Qur’an), ODT (One-Day-Training) hingga coaching dan lainnya. Ada pembagian pelatihan yaitu kepada mitra maupun calon mitra dan pelatihan yang dikhususkan untuk mitra.

Mitra & Calon Mitra

SAGAQU merupakan program pendampingan intensif Al-Qur’an serta metodologi pengajaran pada guru Mitra Wafa ataupun calon Mitra. Program ini akan mengembangkan kemampuan dari guru mitra maupun calon mitra. Didukung trainer yang terstandar Metode Wafa sehingga pengembangan guru Al-Qur’an menjadi maksimal. SAGAQU memiliki beberapa turunan program pelatihan, yaitu :

  • SAGAQU : Tahsin (Syahadah Tilawah)
  • SAGAQU : Tahfidz
  • SAGAQU : Menulis
  • SAGAQU : Irama
  • SAGAQU : Metodologi

ODT atau One-Day-Training merupakan program pelatihan untuk mendukung proses berjalannya proses berjalannya sistem manajemen mutu Metode Wafa di lembaga mitra. ODT memiliki beberapa turunan program pelatihan, yaitu:

  • ODT : Mini Class
  • ODT : PeTaQu (Pengelola Tilawah Tahfidz Al-Qur’an)
  • ODT : Parenting
  • ODT : Irama Hijaz
  • ODT : Menulis
  • ODT : Menghafal
  • ODT : Classroom Management

Khusus Mitra

  • Coaching
  • Supervisi
  • Pelatihan Koordinator
  • SAGAQU : Metodologi & Kurikulum Wafa (Syahadah Metodologi)
  • ODT : Metodologi
  • ODT : Bedah Buku Wafa

Supervisi atau monitoring adalah tahapan ke 5 untuk menjaga dan meningkatkan mutu dari guru Al-Qur’an mitra.

Mensupervisi, monitoring dan evaluasi adalah program untuk meningkatkan kompetensi mengajar guru Al-Qur’an. Supervisi ini juga salah satu alat menjaga mutu dari lembaga pendidikan Al-Qur’an.

Munaqosyah adalah tahapan ke-6, yaitu ujian akhir. Munaqosyah dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik pada pembelajaran Al-Qur’an.

Munaqosyah atau ujian akhir adalah program penilaian kemampuan dari peserta didik pada akhir pembelajaran Al-Qur’an. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengukur atas ketercapaian dari pembelajaran Al-Qur’an yang telah dilakukan selama di lembaga.

Mengukuhkan merupakan tahapan terakhir, yaitu apresiasi kepada peserta didik atas capaian atau hasil yang telah dilakukan selama pembelajaran Al-Qur’an di lembaga pendidikan.

Mengukuhkan adalah kegiatan untuk melaporkan capaian akhir kepada orang tua dan juga sebagai ajang unjuk kebolehan peserta didik kepada publik terkait jaminan mutu dari lembaga yang bersangkutan. Tahapan ini juga merupakan cara mengapresiasi capaian dan mensyiarkan kemampuan peserta didik.

MEDIA SOSIAL

HUBUNGI KAMI

+62 811 3058 9310 - Layanan Mitra

Yayasan Syafa'atul Qur'an Indonesia

Jl. Raya Wisma Pagesangan No.9 Surabaya

Indonesia 60234