Bahagia adalah anugerah yang harus selalu kita hadirkan di hati. Kebahagiaan tanpa rasa syukur dan ibadah adalah hanya kelalaian. Saat kita lalai, kebahagiaan akan cepat berlalu, meninggalkan ruang kosong yang diisi dengan kegalauan, kegelisahan, gundah, gundala, kekecewaan, rasa sedih dan marah.
Sebaliknya, jika kita ingin mengabadikan kebahagiaan di hati, kita perlu melakukannya dengan langkah-langkah berikut, yang akan menguatkan hubungan kita dengan Allah SWT:
- Menyambungkan Hati dengan Allah SWT
Hadirkan kasih sayang Allah di dalam hati. Dengan mendekatkan diri kepada-Nya, kita akan merasakan kedamaian yang sejati, karena Allah adalah sumber segala ketenangan dan kebahagiaan.
- Dzikir dan Tilawah Al-Quran
Gerakkan lisan kita untuk selalu berdzikir dan membaca Al-Quran. Kedua ibadah ini adalah cara paling mudah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap langkah hidup.
- Mendatangi Masjid dengan Ikhlas
Bersegera menuju masjid, khususnya di waktu-waktu shalat, adalah bentuk ketundukan kita kepada Allah. Meluangkan waktu untuk berlama-lama di sana dengan ikhlas dan khusyu’ akan menambah ketenangan hati kita.
- Kepedulian kepada Sesama
Menyebarkan kasih sayang dan perhatian kepada sesama manusia serta semua makhluk adalah bentuk ibadah sosial yang mendatangkan kebahagiaan. Dengan memberi, kita bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga menambah kebahagiaan dalam diri.
- Bersedekah Sesuai Kemampuan
Sedekah, meskipun sedikit, dapat membersihkan hati dari rasa tamak dan ego. Bersedekah akan mengangkat derajat kita di hadapan Allah dan memberikan kebahagiaan yang berlipat ganda.
- Berpikir Positif (Husnuzan)
Menjaga prasangka baik kepada Allah dan kepada orang lain adalah bentuk pengendalian diri yang akan membawa kedamaian hati. Husnuzan menghindarkan kita dari prasangka buruk yang sering kali menjadi penyebab kegelisahan.
- Bertaubat Nashuhah
Perasaan negatif sering bersumber dari dosa. Taubat adalah cara terbaik untuk membersihkan diri dan hati dari beban negatif yang mengganggu kebahagiaan. Dengan taubat, kita akan lebih ringan melangkah dan lebih siap menghadapi hidup dengan hati yang bersih.
Sadarilah bahwa bersama Allah dan mengamalkan ajaranNya akan membuat bahagia sehingga terjauh dari duka. Ya Allah, Ya Rahman, bahagiakan kami, jauhkan kami dari segala salah dan dosa yang akan membuat kami sulit mendapat bahagia.
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اَتَوْا وَّيُحِبُّوْنَ اَنْ يُّحْمَدُوْا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوْا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْم
“Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa (perbuatan buruk) yang telah mereka kerjakan dan suka dipuji atas perbuatan (yang mereka anggap baik) yang tidak mereka lakukan, kamu jangan sekali-kali mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih.” (QS. Ali-Imran Ayat 188)
هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
“Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia, maka berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Ghafir Ayat 75)
– K.H. Muhammad Shaleh Drehem, Lc. (@msdrehem)