Oleh: Adhan Sanusi, Lc.
Saya membawa sebuah keluarga kepada seorang psikolog yang juga sahabat saya. Beliau ini selain psikolog juga punya keahlian face reading (membaca raut wajah atau micro ekspresi), yaitu kemampuan membaca kondisi psikologis seseorang dari ekspresi terhalus dari wajah seseorang.
Setelah di lihat wajahnya beliau berkata: “kendala dari anak ini salah satunya adalah ketidakmampuan mengontrol emosinya sehingga kadang mengamuk tanpa alasan dan kurang nyambung dalam berkomunikasi”. Padahal belum di ceritakan dg detail oleh orang tuanya.
Setelah di amati wajahnya: “Ananda Ini”, kata pisikolog tersebut: “sangat berbakat di aspek motoriknya. Sedangkan sekolahnya tidak mendukung atau malah justru mengekang motorik dia. Sehingga salah satu pelampiasannya adalah mengamuk, karena ketidakmampuan dalam komunikasi atau menyampaikan maksudnya. Orang di sekitarnya dianggap tidak paham keinginannya dan tidak mengerti maksud dia. Sehingga bentuk ekspresinya adalah amukan yang tidak terkendali. Apapun ditendang dan siapapun dipukul.”
Setelah diberi tahu dimna anak ini sekolah, beliau melanjutkan: “Kalau saran saya, anak ini sebaiknya dipindahkan ke sekolah yang lebih memberi ruang yang leluasa bagi motoriknya seperti misalnya Sekolah Alam atau sekolah yang tidak terlalu menekankan di kognitif atau pengetahuan.
Potensi anak ini bukan di kognitif tetapi di wirausaha ataupun hubungan sosial nantinya. Saya tahu tempat sekolah anak ini, karena pernah ada walimurid yg mengkonsultasikan anaknya kesaya, dan si anak sekolah di tempat yang sama. Anaknya mengalami tekanan psikologis karena beban pelajaran dan hafalan dengan kondisi harus selalu tertib dan kurang mengakomodir motorik anak.
Ketika orang tuanya konsultasi ke pimpinan sekolah dan memberi masukan, justru yang muncul adalah Kalimat yang menutup diri: “kurang apa di sekolah ini, kami ini sudah berusaha mengacu kepada nilai-nilai Islam dan sunnah nabi.”
Anak ini kalau menemukan tempat yang nyaman bagi motoriknya dan membuat dia senang belajar tanpa merasa tertekan, maka kemampuan yang lain dari anak ini akan meningkat. Sel-sel otaknya akan menyambungkan yang selama ini terputus, sehingga nanti juga akan mengangkat kemampuan kognitif atau pengetahuannya. Kecerdasan nya akan meningkatkan.
Jadi berikan dulu sisi potensi anak ini dalam belajar nya, Maka insya Allah yang lainnya akan ikut nanti.
Saran lainnya untuk selalu mengecup ubun ubunnya dan titik hipotalamus di kepalanya sambil membacakan doa.
Informasi Tambahan:
- Instagram https://instagram.com/wafaindonesia?igshid=1em93xp2gau05
- Youtube https://www.youtube.com/user/WAFAOtakKanan
- Aplikasi android WAFA https://play.google.com/store/apps/details?id=or.id.wafaindonesia.wafa01
- Facebook https://www.facebook.com/MetodeWafa
- Fanpage https://www.facebook.com/BelajarAlQuranMetodeOtakKanan