Setiap orang tua yang beriman tentu menginginkan anak-anaknya menjadi shalih dan shalihah, serta kelak berkumpul bersama keluarga di surga. Sehingga menjadi keharusan untuk punya kendali dalam pendidikan sebagai penunjuk jalan putra dan putrinya. Orang tua juga memastikan untuk tetap memohon kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang menjadi penyejuk hati dan pemimpin bagi orang-orang bertakwa.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Rabb kami, jadikanlah istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Namun, cita-cita ini harus disertai dengan usaha nyata agar anak-anak kita menjadi “Manusia Surga”. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat ditempuh:
-
Menanamkan Ilmu Agama
Tidak cukup hanya berdoa, orang tua harus mengajarkan ilmu agama Islam kepada anak-anaknya. (Baca buku : Kisah Islami Wafa)
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu (agama), maka Allah akan memudahkannya jalan menuju surga.” (HR. Bukhari)
-
Membiasakan Amal Shalih
Surga hanya dapat diraih dengan amal shalih.
وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang terlebih dahulu kamu kerjakan.” (QS. Az-Zukhruf: 72)
Amal shalih utama yang harus dibiasakan sejak dini adalah shalat lima waktu. (baca juga: Mengajarkan Anak Sholat)
“Perintahkan anak agar menjalankan shalat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka bila enggan menjalankan shalat pada usia sepuluh tahun, serta pisahkan mereka dari tempat tidur.” (HR. Abu Dawud)
-
Mendidik dengan Kesabaran
Mendidik anak membutuhkan kesabaran dan ikhtiar karena hidup zaman sekarang merupakan sebuah tantangan bagi orang tua. Seperti mudahnya fitnah tersebar, pergaulan bebas dan pengaruh teknologi. Sehingga peran orang tua sebagai penunjuk arah dan penasihat anak penting agar anak tidak melakukan perbuatan yang dilarang dalam masyarakat maupun agama.
“(Jalan menuju) surga itu dipenuhi dengan hal-hal yang tidak disukai, sedangkan (jalan menuju) neraka dipenuhi dengan berbagai kenikmatan yang disenangi oleh syahwat.” (HR. Muslim)
-
Mengingatkan akan Kehidupan Akhirat
Iman kepada Hari Akhir merupakan bagian dari rukun iman. Penting juga menjelaskan tentang surga dan neraka sebagai gambaran agar memiliki semangat dan motivasi untuk berusaha mendapatkan surga-Nya dibanding siksa neraka. Keimanan kepada hari akhir harus ditanamkan agar anak-anak memahami akibat dari setiap perbuatan mereka.
Pendidikan Anak untuk Membangun Generasi Qurrotu A’yun
Mengasuh dan mendidik anak merupakan amanah besar yang diberikan oleh Allah SWT kepada setiap orang tua. Menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam Tarbiyatul Aulad, pendidikan anak harus mencakup:
✅ Pendidikan Iman – Menanamkan tauhid agar terhindar dari kebodohan.
✅ Pendidikan Ibadah – Membiasakan ibadah agar dekat kepada Allah.
✅ Pendidikan Kejiwaan – Menjaga ketenangan hati dengan keimanan.
✅ Pendidikan Intelektual – Membekali anak dengan ilmu untuk menghindari kejahiliyahan.
✅ Pendidikan Akhlak – Mencontohkan akhlak Rasulullah agar memiliki karakter mulia.
✅ Pendidikan Fisik – Menjaga kesehatan agar kuat dan bermanfaat bagi lingkungan.
✅ Pendidikan Seks – Memahamkan identitas diri sesuai fitrah dan syariat.
✅ Pendidikan Sosial – Membantu anak beradaptasi dan menjadi problem solver di masyarakat.
Semoga Allah menjadikan putra-putri kita sebagai qurrata a’yun, penyejuk mata bagi kedua orang tuanya, serta generasi yang diridhai Allah di dunia dan akhirat.
– K.H. Muhammad Shaleh Drehem, Lc. (@msdrehem)