Cara Mengatasi Siswa yang Tertinggal Pembelajaran di Kelas - Mitra Bertanya, Wafa Menjawab

Cara Mengatasi Siswa yang Tertinggal Pembelajaran di Kelas – Mitra Bertanya, Wafa Menjawab

Metode Wafa menghadirkan sebuah ruang untuk membantu berbagai pertanyaan dan menjawab kesulitan yang dialami oleh guru mitra wafa dalam proses pembelajaran di sekolah. Program ini adalah “Mitra Bertanya, Wafa Menjawab” yang hadir dengan seri “Metodologi Pembelajaran 5P”.

 

“Ustadz… Mengapa ya capaian pembelajaran Al-Quran siswa tidak merata? Selalu ada siswa yang tertinggal.”

Wafa menjawab,

Hasil pembelajaran AL-Quran yang tidak merata terjadi karena siswa tidak memiliki kemampuan yang sama dalam memahami dan menerapkan apa yang telah diajarkan (Yanti et al., 2018; Utami & Maharani, 2018). Beberapa siswa memerlukan sentuhan lebih interaktif atau personal agar dapat mencapai tingkat capaian yang sama dengan siswa lainnya (Sa’adiyah, 2017; Yusoff, 2022).

Oleh karena itu metodologi pembelajaran 5P Wafa sangat penting untuk dimaksimalkan pelaksanaannya. Dengan optimalisasi kelima tahapan tersebut, pembelajaran menjadi lebih terstruktur, menyenangkan, dan efektif, sehingga dapat mengakomodasi beragam kebutuhan siswa dan meningkatkan capaian pembelajaran mereka (Singgarani, et al, 2021).

Apa saja Tahapan 5P itu?

  1. Pembukaan : Dimulai dengan memotivasi siswa agar siap menerima pelajaran.
  2. Pengalaman : Siswa mengalami materi pembelajaran agar cepat memahami materi.
  3. Pengajaran : Sajikan materi dengan cara yang mudah dipahami dan dipraktekkan oleh siswa.
  4. Penilaian : Lakukan penilaian berkala untuk mengetahui kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang membangun.
  5. Penutupan : Berikan penutupan yang menyentuh hati agar siswa semangat untuk belajar lagi pada pertemuan berikutnya.

 

Mengoptimalkan metodologi ini akan membuat setiap siswa lebih memahami pembelejaran Al-Quran berdasarkan kapasitasnya sendiri. Wafa Indonesia menyediakan pelatihan yang bisa diikuti untuk mendalami dan mengoptimalkan metodologi pembelajara Al-Quran. Program pelatihan ini dirancang khusus untuk membantu para guru Al-Quran dalam meningkatkan efektivitas metode pengajaran, sehingga memberikan dampak positif pada capaian pembelajaran siswa.

Mari bersama-sama tingkatkan kualitas pendidikan Al-Quran!

 

Referensi :

Sa’diyah, H. (2017). Hifdzil Qur’an dan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Mahasiswa Prodi PGMI Jurusan Tarbiyah Stain Pamekasan. STAIN PONOROGO, 2(2), 151-164. https://doi.org/10.21154/ibriez.v2i2.32

Singgarani, A. W., Arifin, Z., & Fathurrohman, N. (2021). Implementasi Metode Wafa pada Pembelajaran Tahsin Al-Qur’an di SMAIT Harapan Umut Karawang. Jurnal Pendidikan Islam, 46-54. https://doi.org/10.30599/jpia.v8i2.1090

Utami, R. D., & Maharani, Y. (2018). Kelebihan dan kelemahan metode talaqqi dalam program tahfidz al-qur’an juz 29 dan 30 pada siswa kelas atas madrasah ibtidayah Muhammadiyah. Muhammadiyah University Press, 1(2), 185-185. https://doi.org/10.23917/ppd.v1i2.7353

Yanti, I. N., Nahwiyah, S., & Mailani, I. (2018). Penerapan strategi prediction guide untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa pada mata pelajaran pai, 5(1). https://doi.org/10.18860/jpai.v5i1.5856

Yusoff, A. M. H. (2022). Effectiveness of al-quran study online: a study among oum kelantan students. 7(46), 75-84. https://doi.org/10.35631/ijepc.746007