Oleh Adhan Sanusi
Seri Aturan Bahagia dalam Al-Qur’an.
Bismillah, mulai aktifitas dengan menyebut nama Nya.
Bismillah, tetap tersambung kepada Nya dalam segala kondisi.
Bismillah, seluruh aktifitas di niatkan ibadah kepada-Nya.
Dirimu dan segala aktifitas mu itu karena karunia Nya, Bukan karena kehebatan mu.
Allah menginginkan hamba Nya agar selalu tersambung terus kepada Nya. Ingat terus menerus dalam berbagai kondisi, dalam berbagai aktifitas. Agar hidup selalu bahagia.
كُلُّ كَلَامٍ أَوْ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُفْتَحُ بِذِكْرِ اللهِ فَهُوَ أَبْتَرُ – أَوْ قَالَ : أَقْطَعُ –
“Setiap perkataan atau perkara penting yang tidak dibuka dengan dzikir pada Allah, maka terputus berkahnya.” (HR. Ahmad)
Banyak yang menyangka bahwa bahagia itu terkait materi. Materi adalah sarana untuk lebih bahagia. Tetapi bukan sumber kebahagiaan. Orang yang bahagia karena Nya hidupnya di berkahi, penuh kebaikan.
Orang miskin yang tersambung hatinya dengan sang pencipta Nya akan bahagia dalam kekurangan nya.
Orang kaya yang tersambung hatinya akan lebih bahagia di banding orang miskin, karena menjadi lebih banyak memberi manfaat di banding orang miskin.
Demikian juga dengan orang sakit atau sehat, semuanya bisa bahagia manakala bisa tersambung hatinya kepada Allah.
Allah lah yang terpenting dalam hidup ini, selainnya menjadi tidak penting. Menjadi penting jika terkait kepada Nya. Termasuk diri sendiri tidak penting. Menjadi penting jika selalu terhubung kepada Nya. Maka segala aktifitas baik di mulai dengan menyebut nama Nya.
Orang yang menganggap penting dirinya tanpa keterkaitan dengan Allah, akan sulit bahagia. Dia gampang tersinggung jika di hina, kecewa jika tidak sesuai harapan dirinya, marah ketika dirinya terganggu, tidak senang jika di persepsi buruk orang lain. Selalu ingin terlihat kaya, terlihat cerdas, terlihat baik. Hidup tersiksa oleh performa diri.
Sebutlah nama Tuhan Mu Bismillah, atas nama Nya, karena Nya dan kepada Nya kita ada, kita memulai segala aktifitas.