Seluruh Masalahmu Bermuara dari Rasa Syukurmu

Oleh Adhan Sanusi
Seri Aturan Bahagia dalam Al-Qur’an
Aturan bahagia 3

Setelah merasakan keterhubungan dengan Allah dan Merasakan setiap saat selalu dalam Rahmat Nya  dalam بسم الله الرحمن الرحيم, maka sepantasnyalah tumbuhkan rasa syukur dengan mengucapkan الحمد لله رب العالمين.

Lawan syukur itu adalah kufur, dan kufur nikmat itu  konsekuensinya ada hukuman Ku sangat pedih (إن عذابي لشديد).

Setiap keterpurukan yang kita alami muaranya adalah kurangnya rasa syukur atas berbagai nikmat Nya (Rahmat Nya). Sehingga orang yang kurang syukurnya (kufur nikmat) akan selalu mengalami siksaan (bathin dan atau  dzahir) dalam hidupnya.

Berbagai penderitaan hidup umumnya bermuara pada  kurangnya rasa syukur.

Kaidah ini ada pengecualiannya, yaitu para Nabi dan Rasul, ulama shaleh serta orang-orang shaleh lainnya. Sebab penderitaan mereka adalah ujian dari Allah. Tarbiyah dari Allah. Bentuk cinta dari Allah.

Sakit, bisa jadi karena kurang rasa syukur berupa menjaga amanah kesehatan yang telah Allah berikan.

Pengangguran bisa jadi karena kurang mensyukuri nikmat potensi yang telah Allah sediakan di dalam dirinya. Dia lebih memilih berdiam diri daripada mengekplorasi dan melatih kemampuan dirinya.

Jadi rasa syukur adalah merasakan begitu besarnya nikmat Allah kepada kita. Bahkan kalaupun kita tidak punya apa-apa pun selama masih hidup. Maka hidup tersebut bisa di syukuri, sebagai bentuk kesempatan oleh Allah untuk memaksimalkan amal-amal terbaik yang bisa di persembahkan.