Al-Qur’an, Mengajariku Arti Kehidupan

BIsmillahirrahmanirrahim

Berawal dari kisah gadis biasa dari keluarga yang sederhana yang memiliki impian besar. Kisah ini berawal ketika kakeknya memanggil untuk belajar mengaji sebut saja namanya Suci, dimana anak ini begitu tidak suka apabila sesuatu dipaksakan kepadanya terlebih lagi ketika dipaksa belajar,Tiba-tiba kakeknya memanggil dengan membawa kayu yang besar mengancamnya untuk belajar mengaji dengannya, karena anaknya yang tomboi dan tidak punya jilbab, dan lupa membawa dari rumahnya karena tinggal dirumah nenek dan kakeknya, suci diajari mengaji dan sholat dan belajar pelajaran sekolahnya, karena orang tuanya yang begitu sibuk mengurus bisnis sehingga lupa mengajar anaknya dan mengandalkan kakek dan nenek, om  mengajar suci,  orang tua suci semakin sibuk dan usaha maju dan semakin banyak pundi kekayaan, lalu orang tua suci berpisah karena ada wanita lain dihati ayah suci , 2 tahun berlalu, ayah suci bangkrut dan meninggalkan banyak hutang sehingga  ibu suci dan kelima saudaranya harus berjuang kembali membiaya dirinya, karena ayah suci meninggal kecelakaan dan belum sempat meminta maaf pada keluarganya, dan tahun berikutnya  kakek suci meninggal dan tahun berikutnya neneknya suci juga meninggal disitulah bentuk kesedihan mendalamnya bagi suci dan keluarganya. Setelah berapa tahun suci masuk SMA, dia masuk sekolah gratis untuk mengurangi biaya keluarganya karena banyak saudara suci yang sekolah juga, suci masuk sekolah dimana sekolah itu sekolah yayasan khusus orang kurang mampu dan belajar pelajaran agama dan menghafal Al-Qur,an setiap subuh hari, siang hari belajar pelajaran umum dan sore menghafal Al-Qur,an lagi, suci sudah mulai menyukai sistem menghafalnya namun suci hanya bertahan 1 tahun belajarnya karena keadaan tempat sekolahnya kekurangan air, dan teman-teman juga dari kalangan keluarga yang bermasalah dan banyak terjadi pembulyan disana walaupun sekolah islam. 

 Suci meminta kepada ibunya pindah kesekolah umum kembali dan disitulah dia bertemu dengan kakak sepupunya yang hijrah belajar Al-Qur,an dan memberikannya buku-buku islami walaupun bukan dari sekolah islam, namun ada pembinaan dari kakak yang mengajar tentang islam, setelah tamat SMA suci ingin sekali memiliki dua cita- cita bila tidak menjadi bagian tenaga kesehatan dia ingin menjadi guru, setelah melalui ujian tes dia dinyatakan lulus masuk kuliah keguruan, dan dia meminta kepada keluarganya untuk tinggal bersama para akhwat ( wanita yang paham islam) namun, kakak suci melarangnya, karena khawatir adiknya juga akan memakai jilbab besar atau memakai niqob (bercadar) namun keyakinan suci menyakinkan kakaknya akhirnya kakak bisa dibujuk untuk membiarkan tinggal dengan akhwat, hari berlalu disitulah suci belajar dunia kampus dan pendidikan namanya belajar mengaji dan tarbiyah dan mengetahui jati dirinya sebagai muslimah, karena dunia kampus begitu banyak tantangan namun suci bersyukur karena kakak senior mengajarkan dan membimbing pelajaran mata kuliah dan pelajaran agamanya utama dalam perbaikan membaca Al-Qur,an dan alhamdulillah kakak senior suci rata-rata dosen dan asisten dosen dikampus. Semester 4 suci sudah bisa mengajar mengaji walaupun masih sementara diperbaiki bacaan Al-Qur,annya  juga karena rumah atau pondok suci  adalah tempat belajar Al- Qur,an (TPA)  yang dibuat kakak seniornya, jadi sepulang kuliah suci dan kakak senior-seniornya mengajar anak- anak belajar Al-Qur,an,dimana anak-anak itu dari tetangga rumah, anak-anak dari kalangan komunitas belajar islam atau anak-anak dari para dosen mereka dikampus, berapa tahun kemudian kakak-kakak seniornya lulus, ada yang menikah dan ada juga  harus mengabdi didaerah mereka sendiri, suci dan akhwat angkatan yang kuliah  harus tetap bertahan mengajar anak-anak mengaji dan juga harus melanjutkan perjuangan dakwah didalam kampus karena mereka juga memiliki organisasi keagamaan yang legal  dikampus yang mengajak para muslimah belajar islam  dimana organisasi kegamaan dibawahi birokrasi kampus dan yang dimana ada pengurus ikhwa ( laki-laki ) dan akhwat ( perempuan).

Agar suci bertahan, dan teman seangkatan kuliah dan adiknya pengurus lembaga keagamaan bisa tetap bekerja, membiayai kebutuhan mereka sehari-hari  mereka, mereka disarankan oleh ibu angkatnya untuk menempati rumahnya yang luas untuk anak-anak mengaji dan membuat sekreatif mungkin agar tempat mengaji itu lebih bagus dan banyak pendaftar kemudiaan mendaftarkannya didepartemen keagamaan dan memberikan nama  TPA dengan nama TPA Nurrahma dan Alhamdulillah, Maa sya Allah atas seizin Allah TPA itu diminati, begitu banyak orang tua dan mereka juga diberikan insentif guru pengajar mengaji dari departemen keagamaan, Seiring berjalan waktu suci menyampaikan kepada orang tua bahwa selesai kuliah dia tetap dikota palopo karena dia sudah mendapatkan pekerjaan di TK mengajar pagi, dan sore hari mengajar TPA , dan Alhamdulillah orang tua mneyetujui dan disitulah suci tetap menjadi aktivis dakwah melanjutkan perjuangan kakaknya tetap berdakwah dikampus dan dibantu adiknya-adiknya muslimah tetap  berdakwah dikampus dan mengajar anak TPA. 

Ditahun 2014 suci bertemu kakak seniornya yang alumni universitas hasanuddin, alumni STIBA dan alumni magister mesir sebutnya saja namanya ustadzah andi verawati , dimana kakak tersebut dikenalkan oleh kakak seniornya, ternyata dia pindah ke palopo untuk mengabdi dikampung halamannya dan berbagi ilmunya selama kuliah, dan bagian kaderisasi dakwah terlebih lagi dia orang yang betul- betul mencintai Al-Qur,an.

 suci dan teman seangkatannya saling bertukar pikiran dengan kakak dari alumni khusus belajar al-Qur,an ini bahwa mereka menyarankan untuk membuka rumah tahfizh yang bernama ibadurrahman, dimana pengajarnya hanya 4 orang, dimana 2 orang suci dan teman seangkatan sulfia, dan dua orang kakak dari STIBA ( sekolah tinggi Bahasa arab), dimana kakak alumni bernama atiqah dan muthmaiinah,  ustadzah andi vera menyarankan mereka mulai menyebarkan flyer penerimaan santri dan alhamdulillah baru dimulai sudah 70 orang yang mendaftar, ternyata setiap pekan peminat belajar bertambah dan 4 orang pengajar kewalahan jadi ustadzah andi vera bermusyawrah dengan para musyrifah (guru pengajar Al-Qur,an) ukh  inna, atika, sulfia dan suci untuk menambah pengajar tahfizh dari kalangan adik-adik lembaga kampus yang sudah dibina atau dibekali mengajar Al-Qur,an.  

Mengadakan musyawarah dengan para orang tua siswa dan orang-orang binaan baik ustadzah andi vera ataupun binaan para musyrifah untuk mencari orang yang mau mewaqafkan rumah untuk amal jariyah mengajarkan Al-Qur,an Alhamdulillah dari usaha tersebut sudah terbuka 3 tempat mengajar tahfizh dan Alhamdulillah selalu diadakan kegiatan ketika ada metode baru mengajar Al-Qur,an dengan mendatangkan pakar-pakar pemateri yang plagiat terhadap Al-Qur,an dan semakin bertambahlah para santri begitupun pengajar dari tahfizh ibadurrahman, kemudian ustadzah andi vera bermusywrah dengan para musyrifah bahwa dia akan menjadikan sekolah rumah tahfizh tersebut dari jenjang tk sampai SMA dan nama rumah tahfizhnya diganti dengan YDM Palopo (yayasan Daarul Mushaf) Alhamdulillah peminatnya semakin bertambah.

Selanjutnya untuk mempromosikan setiap kegiatannya, para musyrifah ( guru-guru)  di tugaskan ustadzah andi vera untuk menampilkan santrinya masing-masing dari setiap rumah tahfizh dan waktu itu suci dipilih membimbing mengajar anak-anak laki-laki karena belum ada pengajar laki-laki atau ustadz membimbing anak-anak ketika santri suci dipilih mengaji dikegiatan POM ( pertemuan orang tua santri), anak santri suci gugup dan mengatakan ustadzah banyak orang dan perempuan saya malu, namun tugasnya sebagai guru dia harus berusaha menyakinkan santrinya bahwa dia bisa, dan Alhamdulillah setelah berapa menit santrinya mulai tenang dan membaca ayat suci Al-Qur,an dengan begitu merdu dan semua orang kagum akan suara anak itu, dan anak santri hafidzul mulai dikenal banyak kalangan karena suaranya yang merdu sehingga selalu diundang disetiap dikegiatan walimahan (pernikahan)  akhwat ataupun ikhwa, kegiatan dakwah atau acara sekolah dan lomba-lomba menghafal Al- Qur,an dan terlebih suci yang bahagia karena dia bisa melihat santrinya sudah bisa menyampaikan ilmu dengan melanntunkan ayat suci Al-Qur,an 

 Suka duka mengajar tahfizh, Lanjut dikegiatan dakwah kampus dan kegiatan mengajar tahfizh hari sabtu dan ahad selalu berbenturan sehingga membuat suci meminta bantuan adik-adik yang dibina dihalaqoh kampusnya untuk menggantikan amanah mengajar dihari itu, namun terkadang adik-adik kampus suci belum berpengalaman mengajar anak-anak santri,  santri yang tidak patuh terkadang pulang sendiri disaat jam belum pulang belajar tahfizh dan suci saat pulang ditegur orang tuanya dan dari yayasan namun suci tetap bersabar, dan ada waktu juga suci diamanahkan kembali mengajar ikhwa yang sudah mau baliq karena kurangnya pengajar ikhwa harus mengajar dengan kakaknya akhwat yang dari STIBA  mereka harus menjaga jarak saat mengajar, dan lebih parah ketika ada anak yang bertengkar karena hal sepele, biasa anak laki-laki bila terkadang iri dengan temannya langsung memukul temannya dan suci dilaporkan kembali oleh orang tua murid tanpa mengetahui sebab anaknya berkelahi dengan teman lainnya sampai ke orang tuanya karena percaya anaknya, orangtua tersebut memukul tiang dinding rumah, namun suci dengan sabar menjelaskan ke orang tua murid bahwa anaknya yang duluan mengganggu temannya, karena taufiq Allah Alhamdulillah orang tua santri akhirnya mengerti dan saling memaafkan dengan siswa yang berkelahi dengan anaknya.

Suci mengajar disekolah TK dan kuliah semester akhir dan mengajar privat dikampus dan asisten dosen dikampus  sehingga harus pintar-pintar membagi waktu dengan kegiatannya yang padat karena dia tidak ingin menyusahkan orang tuanya setidak mengurangi beban orang tuanya,  sampai terkadang suci harus jalan kaki berapa ratus meter dari tempat ngajar dan kekampusnya dan jalan lagi ketempat mengajar tahfizhnya untuk mengurangi biaya pengeluaran sehari-harinya, namun dia yakin bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk masa depan dan bisa bermanfaat untuk masyarakat apalagi dalam mendidik siswa-siswanya dan santri-santrinya. 

Alhamdulillah seiring berjalan waktu ditahun 2014 suci dinyatakan lulus kuliah dengan predikat baik dan lanjut tetap mengajar diTK , mengajar tahfizh namun memilih berhenti mengajar menjadi asisten dosen karena tidak nyaman dengan suasana kampus karena harus selalu berbaur dengan para dosen laki-laki apalagi suci sudah berhijab syar,I sehingga dia memilih tempat yang nyaman untuknya mengajar, namun ternyata orang tuanya tidak suka suci hanya mengajar di Taman kanak-kanak dan rumah tahfizh sehingga harus mencari lagi pekerjaan lain, Alhamdulillah beruntungnya suci mendapatkan tawaran mengajar di SMP pesatren sebagai guru mata pelajaran Bahasa inggrisnya sehingga orang tuanya begitu senang dan tetap aktif menjadi aktivis kampus jadi pembina akhwat lembaga dakwah kampus membina akhwat atau perempuan dikampus agar dia memiliki penerus dakwahnya, namun suci terkadang kelelahan karena harus membagi waktu sehingga terkadang pekerjaan ada yang terlambat namun kegigihan tetap melaksanakanan amanah indah dari Allah tersebut. 

Aktivitas kegiatan dakwah juga aktif dilakukan dirumah tahfizh dengan ketua yayasan dan para guru-guru pengajar AL-Qur,an  dengan selalu mengadakan pertemuan belajar mengaji dan kegiatan belajar islam intensif agar tidak hanya anak-anak santri saja yang aktif belajar namun orang tua siswa juga dibekali dan mengkomunikasikan kemajuan dari santri-santri kepada orang tua masing, dan lanjut dengan kegiatan-kegiatan pelatihan untuk guru –guru pengajar mulai dari pelatihan kegiatan soft skill keterampilan belajar berbicara didepan umum, tahsin, belajar kitab-kitab islam dan pengembangan ilmu teknologi, belajar Bahasa arab dan masih banyak kegiatan keterampilan untuk guru-guru pengajar Al-qur,an sehingga suci dan teman-temannya makin akrab dan mereka senang karena dibekali ilmu dari yayasan rumah tahfizh ilmu agama lebih dan softskill lainnya,  dimana ilmu tidak didapat diperkuliahan mereka karena mereka rata-rata lulusan pendidikan guru bukan dari lulusan universitas keagamaan. 

Hari terus berlalu dan ditahun 2018 rumah tahfizh mereka dan yayasannya menyusulkan untuk menjadi sekolah dan Alhamdulillah usulan tersebut diterima para orang tua santri dan masyarakat dan didaftarkan dilembaga pendidikan menjadi sekolah mulai dari TK sampai SMP tahfizh dan lebih dikenal lagi, karena selalu menghadirkan pakar-pakar pemateri dan pengajar dari orang-orang penggiat Al-Qur,an mulai dari pemateri daerah penghafal Al-Qur,an sampai pemateri dari palestina dihadirkan untuk memberikan nasehat-nasehat keutamaan belajar dan mengajar Al-Qur,an dan sehingga semakin diminati siswa, para orang tua karena selalu menampilkan  santri tampil dikegiatan keagamaan atau wisuda-wisuda santri sehingga membuat semua orang tertarik dan senang melihat anak-anak mereka menjadi penghafal Al-Qur,an. 

Ketika Ujian cinta datang dalam mengajar Al-qur, an  

suci terhalang karena harus memilih, dimana saat itu ada ikhwa orang jauh dari pinrang yang menyukainya namun persyaratan ikhwa itu harus ikut dengannya kekampung ikhwa tersebut yang ingin menikahinya, disalah satu pihak ternyata ada ikhwa yang satu lembaga kampusnya ada ikhwa yang menyukai suci yang baru mengatakan perasaannya kepadanya, dimana suci juga mengaguminya dikampus namun ikhwa ini terlambat mengatakannya sehingga suci mempersilahkan ikhwa yang jauh dari pinrang untuk maju berta,aruf dengannya namun disisih lain ikhwa yang dipalopo meminta untuk beristikharah, suci bingung ternyata ikhwa yang dia sukai ternyata sudah juga berta,aruf dengan sahabat dan meminta suci menunggunya, sehingga dia berbicara kepada murobbinya langkah apa yang dia harus ambil karena ikhwa palopo tidak jawaban awalnya tetapi ketika ada ikhwa yang datang dari jauh ,ikhwa ini meminta suci menunggunya sehingga, suci menuruti murobbinya untuk sholat istikharah namun disalah satu pihak suci menyampaikan ke orang tuanya bahwa langkah apa dia harus ambil orang tua menyampaikan lupakan ikhwa yang dipalopo, dimana nama mereka sebut saja namanya fachri yang mirip nama ikhwa itu berdua, dua nama yang sama namun orang berbeda setelah berapa lama ikhwa palopo tidak ada kepastiaan dan suci mulai begitu terpukul saat itu namun bersabar bahwa iya tahu bahwa ikhwa itu sangat menyukainya melebih cintanya kepada Allah kepada suci, sehingga ikhwa fachri tidak bisa bersama suci, selanjutnya suci diberi waktu oleh ikhwa pinrang yang namanya juga sama fachri selama hamper 3 pekan untuk mengambil keputusan apakah lanjut atau tidak ditengah keputusan itu, suci meminta untuk 3 bulan menyelesaikan amanahnya dipalopo namun ikhwa pinrang fachri tidak bisa menunggu sehingga kesepakatan bahwa kesepakatan pernikahan itu dibatalkan karena suci belum siap bila harus cepat meninggalkan amanah dan kegiatan mengajar tahfizh dan disisih lain ikhwa fachri juga tidak mau mengekang suci untuk ikut dengannya, dan mereka sama-sama berdoa semoga Allah memberikan mereka pilihan pasangan hidup yang baik.

Suci kembali ke aktifitasnya walaupun hatinya masih galau karena pernikahan gagal hampir 1 bulan namun suci berprinsip, iya harus tetap melanjutkan hidupnya dan tetap mengajar untuk siswanya dan santri- santri tahfiznya, namun disisi lain dia lelah mengajar disekolah karena amanah disekolah begitu banyak sehingga dia tidak bisa kendalikan sehingga meminta untuk resign dari TK dari dan mengajar SMP  dan lebih memilih mengajar tahfizh, namun orang tuanya kaget dengan keputusan suci karena keinginan orang tuanya suci ingin jadi PNS ( pengawai negeri sipil) agar kehidupan lebih nyaman dan bisa membanggakan orang tuanya, namun suci berhenti dari sekolah dan orang tuanya sangat kecewa, sehingga ketika penandatangan kontrak mengajar tahfizh suci tidak diperbolehkan untuk menandatangi surat kontrak mengajar tahfizh, disitulah suci bertambah sedih dan menyampaikan kepada ketua yayasan, lembaga dakwah dan adik-adiknya untuk minta pamit dan pulang kekampungnya, dikampung suci membantu orang tuanya berdagang namun suci bosan dan orang tuanya meminta suci mengajar disekolah satu tempat ngajar keluarganya namun suci tidak suka karena metode mengajarnya semua pelajaran umum dan tidak ada batasan antara guru laki-laki dan perempuan sehingga suci menolak mengajar disekolah umum. 

Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan 

Qs. Asy-syarh 6 : Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan.

beberapa bulan kemudian, suci  dikirimkan formulir pendaftaran sekolah islam oleh temannya didaerah lain, yang membutuhkan guru mengajar didaerah sengkang, suci terkesan mendaftar dan Alhamdulillah diterima namun diawal suci agak kerepotan mengajar karena dia diamanahkan mengajar siswa laki-laki yang begitu aktif dan orang tuanya juga orang awwam belum paham agamanya dan sekolah juga masih sedikit fasilitasnya sehingga masih belajar dikelas kayu sehingga barang-barang dikelasnya selalu hilang atau jatuh diluar kelas apalagi anak kelas 1, dimana suci mendapat cemohan dan makian dari orang tua sampai mengatakan suci tidak tahu mengajar, suci tetap bersabar karena dia tahu mengajar itu suatu pekerjaan yan mulia apalagi mengajar Al-Qur,an dan diimbangi pelajaran umum intinya plus pelajaran dunia dan akhirat, namun suci tetap bersemangat walaupun harus dikatakan seperti itu karena dia masih baru disekolah itu mengajar, dan tetap bersemangat karena dia ditemani oleh sahabat-sahabat guru yang seperti saudaranya , ada ustadzah ani, jannah, yuna, dan risda dan masih banyak guru yang memberikan motivasi untuknya dan suci juga mengajar tahfizh bila sore, seiring berjalan waktu suci tetap mengajar dengan amanahnya, dikala itu suci sakit dan digantikan oleh yayasan dan orang tua murid membantu untuk mengajar dari situ yayasan dan orang tua murid baru tahu mengajar anak laki-laki yang begitu aktif ternyata membutuhkan kesabaran untuk mengelola kelas dan mengajar mereka, sampai ditahun berikutnya suci sudah nyaman dengan pekerjaan mengajar dikelas 1 dan mengajar siswa kelas 1 dan melewati rintangan mengajar, didaerah yang baru dia kenal dan sudah hampir 3 tahun mengajar dan Alhamdulillah ada beberapa siswa suci juga ikut lomba walaupun belum juara 1 namun dia sudah masuk katagori terbaik menghafal Al-Qur,an mewakili sekolahnya yaitu peringkat 6 besar dari 100 siswa yang mendaftar lomba festival menghafal Al-Qur,an.

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu 

Qs. Al bagarah 153: Hai orang- orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang- orang yang sabar. 

 walaupun ujian cinta dalam mengajar kembali datang kepada suci, dimana ada ikhwa  yang datang dengan orang tuanya meminta untuk meminang dengan orang tuanya namun dari pembicaraan yang panjang dengan orangtua suci harus disuruh menunggu selama hampir 4 bulan sampai tidak ada kepastiaan dari keluarga ikhwa baik dari ikhwa tersebut karena masalah dana pernikahan dan orang tua yang tidak setuju sehingga niat pernikahan itu batal kembali, namun suci tetap bersabar dan memperbaiki keadaan lagi bahwa dia harus tetap melanjutkan hidup sepahit apapun masalah dalam hidup dan tetap berkarya dengan mengajar siswanya dan terus belajar Al-Qur,an agar santri bisa mendapatkan ilmu dan terus belajar dengan pelatihan guru tahfizh termasuk metode wafa atau metode yang baik untuk diajarkan kesiswa atau kesantrinya, agar  siswa dan santrinya bisa menggatikan amanah dimasa depan dan terlebih lagi suci tahu pekerjaan yang dia lakukan adalah pekerjaan mulia tidak hanya mendapatkan kemuliaan dunia namun terlebih lagi kemuliaan akhirat, dan dia tetap yakin dari kesabaran itu bahwa akan ada orang yang datang menyayanginya karena Allah dan mau berjuang dengan mendakwahkan Al-Qur,an bersamanya. Suci dan kelima saudaranya juga tetap berusaha untuk membahagiakan ibunya yang sudah berjuang untuk kebahagiaan mereka. 

_
Penulis : Nursafitri, S.Pd – SDIT Yaa Bunayya Sengkang Wajo