Kebersamaan yang Tak Akan Berlalu

Bismillah..
LaKal hamdu ya Rob.., sholli wa sallim ‘ala HabibiKA Muhammad SAW.

Renungan dhuha
6 SYA’BAN 1440 H
QS.ALI-‘IMRON : 103

KEBERSAMAAN YG TAK AKAN BERLALU

Ikhwah fillah,
Pertemuan dan kebersamaan yg sudah lama kita bangun, seharusnya dirayakan dengan amal hati, dzikir dan do’a.

Tentu juga diperkuat dengan tasamuh (toleransi), tawaashiy (saling berwasiat) dan tanaashuh (saling nasehat-menasehati).

Sejatinya.., pertemuan dan kebersamaan ini tidak boleh terputus walaupun kita berpisah.

Hati tersambung cinta, kasih sayang dan do’a…, walau jasad tak bersua.

Untuk itu amal-amal hati harus diteruskan :
-saling menyebut kebaikan,
-saling menghargai,
-saling berterima kasih,
-saling memaafkan,
-saling mengungkap cinta, dan mengingat kasih sayang yg mengikat.

Itu semua harus dibiasakan setiap saat.

Sungguh…, ikatan suci persaudaraan ini menembus perbedaan pendapat dalam urusan duniawi yg fana…!!!

Untuk semua yang membaca renungan ini, diucapkan :
“Innie uhibbuka/i fillah…”

SEMANGAAAT…!!!
Allah SWT selalu membersamai kita semua…???

(@msdrehem)

Melampaui Masalah Hari Ini

Oleh Adhan Sanusi

Apa yang ada di dalam fikiran para sahabat saat di kepung 10.000 pasukan sekutu dalam perang khandak? Di saat paceklik dan rongrongan orang Yahudi di kota Madinah.
Mari kita coba merasakan situasi nya?
Bagaimana mereka melampaui perasaan itu?

Di tengah situasi yang mencekam itu, Nabi memberikan HARAPAN PANJANG dg janji menaklukkan dua negara Adidaya yaitu PERSIA dan ROMAWI.

Kita juga akan melampaui segala onak duri kehidupan saat ini. Jika kita punya MIMPI dan HARAPAN BESAR.

Maka berbahagialah kita yang Allah amanahi profesi terbaik yaitu menjadi GURU. apalagi jika kita kita di amanahi sebagai guru terbaik, dan Guru terbaik itu adalah GURU AL-QUR’AN.

Lembaga terbaik adalah Lembaga Pendidikan, dan Pendidikan terbaik adalah Pendidikan Al-Qur’an.
Maka berbahagialah mereka yang telah menjadi KARYAWAN ALLAH Rabbul Alamin. Menjadi Guru Al-Qur’an.

Bayangkan masa depan bangsa ini dari wajah polos siswi/i kita. Jika bangsa ini tidak berubah hari ini, setidaknya kelak 20-30 tahun kedepan, merekalah yang akan merubah kondisi bangsa ini menjadi lebih baik. Dan pastikan saat perubahan itu terjadi, ada KONTRIBUSI KITA hari ini.

Dengan berfikir seperti ini, kita akan melalui hari ini dan esok dengan penuh BAHAGIA.

Seni Memberi Maaf

Bismillah…

Alhamdulillah, was sholaatu was salaamu ‘ala Rasulillah wa aalihi wa shohbih…!

 

Renungan dhuha,

15 RAJAB 1440 H

QS.ALI IMRON : 159

 

SENI MEMBERI MAAF

 

Memberi maaf akan kesalahan orang sungguh sangat terpuji

Terpuji dimata Allah, terpuji dimata manusia

Maafkanlah orang-orang tercinta, walaupun ia tidak minta maaf

Maafkanlah dengan:

– Niat ikhlas

– Niat ingin dimaafkan oleh Allah SWT

– Niat ingin disucikan oleh Allah SWT

– Niat ingin dikuatkan oleh Allah SWT
Maafkanlah dan bersilaturrohimlah

Maafkanlah dan do’akan kebaikan

Maafkanlah dan do’akan perlindungan  dari semua bahaya

Maafkanlah dan waspadalah dari bisikan syetan

 

Waspadalah dari kedzaliman

Waspadalah pula dari terulangnya kedzaliman

Maafkanlah semua dusta, pendustaan, ghibah, fitnah, cerca dan hinaan

Kalau terulang lagi, maafkan lagi

Selalu ada maaf, nasihati dia

Dan kalau juga tetap terulang, jaga jarak dan do’akan

Insyaallah, Allah akan membersamai kita semua

 

Ya Rahman..

Ampuni & beri maaf kami dan seluruh saudara kami.

 

(@msdrehem)

Cinta Dunia

Renungan dhuha,
8 RAJAB 1440 H
QS.AL-FAJR : 20

CINTA DUNIA…!?!?!?

Saudaraku,
Masih banyak dari sebagian saudara kita yang dihati dan pikirannya hanya dunia semata.
Dari mana kita tahu itu…??? dari kesibukan mereka, dan dari pembicaraan mereka.
Mulai bangun dari tidur, sepertinya kegiatan mereka hanya untuk hidup didunia saja.
Pembicaraan merekapun hanya seputar pekerjaan, uang, harta benda, perabot, kendaraan dan membicarakan orang lain.

Uniknya lagi…, kebahagiaan mereka, kesedihan dan kesusahan mereka, kemarahan mereka, kekecewaan mereka,
semua terkait dengan dunia semata…!!!

Sholat sepertinya juga belum masuk kehati/jiwa dan pikirannya.
Alquran yang dibaca tak ada ruh dan hanya sekedar kejar target.
Dzikir, wirid dan do’a dilantunkan kalau ada masalah.

Saatnya kita perlu evaluasi diri…
Saatnya pula kita perlu berorientasi akhirat…

Ingat…!
Dunia ini sementara.., akhirat selamanya…!!!

JUM’AT MUBARAK…!

Ya Rahman…
Karuniai kami hidup bahagia di dunia dan bahagia hidup di akhirat…???

(@msdrehem)

Nikmatnya Awal Pagi

Renungan Dhuha,
1 RAJAB 1440 H
QS.AT-TAUBAH : 36

NIKMATNYA AWAL PAGI

Saudaraku,
Sungguh selalu ada kenikmatan yg membahagiakan pada diri dan kehidupan ini.
Coba buka mata hati, pasti kita bisa memandang dengan cinta.
Buka telinga hati, kita bisa mendengar dengan cinta.
Buka akal pikiran ini, pasti memikirkan dengan cinta.
Gerakkan lisan hati untuk menegakkan amal-amal hati…!
Lalu… tersenyumlah seindah mungkin saat sendiri dan saat didepan orang-orang tercinta.
Pasti merasakan bahagia karena iman, dan disaat yg bersamaan kita telah mencetak pahala yg membahagiakan, lalu bahagiakan lah orang-orang tercinta.
Inilah makna do’a perlindungan dari kelemahan dan kemalasan.
Benar sekali… tidak malas itu kreatif untuk selalu bahagia dan membahagiakan…!!!

JUM’AT MUBARAK…!!!
SEMANGAAAT…✊✊✊✊✊

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان…!!

Ya Rahman…
berkahi kami di Rajab & Sya’ban ini, dan karuniai kami jumpa Ramadhan…!!

(@msdrehem)

Mewaspadai “Bahaya” Perbedaan Pendapat

Renungan Dhuha,
23 JUMADITS-TSANI 1440 H
QS.ALI IMRON : 105

MEWASPADAI “BAHAYA” PERBEDAAN PENDAPAT

Ikhwah fillah,
Perbedaan pendapat dalam masalah-masalah yang diperbolehkan kita berbeda pendapat, itu adalah sesuatu yang mubah/boleh, wajar, dan manusiawi.
Bahkan perbedaan seperti ini menjadi pembelajaran, materi musyawarah, motivasi kemajuan, dan mendekati kesempurnaan ide, pemikiran, teori dan praktek…!
Subhaanallah…!!!

Tapi ada beberapa sisi negatif dan bahaya dari perbedaan yang wajib diwaspadai dan dijauhi, antara lain :
– rasa benci dan permusuhan
– rasa ujub dan sikap takabbur
– selalu mau berbeda
– senang melihat orang yg berbeda itu sedih
– susah melihat orang yg berbeda itu bahagia
– mengharapkan bahkan mendoakan keburukan.

Hasbunallah wa ni’mal-Wakiel…
Hati-hati ya akhil-KARIEM…!!!

Ya Rahman…
Karuniai kami tawadhu’, rendah hati dan lapang dada dlm menyikapi perbedaan.

(@msdrehem)

Saling Berdoa untuk Kebaikan

Renungan Dhuha
16 JAMADITS-TSANI 1440 H
QS.AL-HASYRU : 10

Ikhwah fillah,
Sungguh berdo’a untuk kebaikan diri sendiri itu sangat mebahagiakan, karena dalam do’a itu ada keutuhan keyakinan, dan sepenuh harapan bahwa Allah akan mengabulkan..!

Akan tetapi berdo’a untuk kebaikan orang lain, terutama orang-orang tercinta, terlebih jika dengan menyebut nama-nama mereka dalam do’a…, tentu kebaikan & kebahagiaan yang dihasilkannya jauh lebih besar, karena disini ada penghayatan cinta yang suci kepada orang-orang tercinta…!

Menyebut nama-nama orang tercinta dalam do’a memang tidak mudah jika tanpa pembiasaan…!

“Sebut namaku dalam do’amu ya…”
iitulah pesan indah yang baik untuk dibiasakan…!!!

Berdo’alah ya akhil-KARIEM…,
Haqqul Yaqien…, Malaikatpun pasti mengamininya…!!!

JUM’AT MUBARAK…!

Ya Rahman,
Anugerahi kami dan slrh saudara kami akan ridho dan rahmatMU…!???

(@msdrehem)

Mindset Tertukar Antara Pengelola dan Guru Tentang Al-Quran

Banyak lembaga yang sudah sadar bahwa Sekolah Islam itu, pondasi ilmu pertama yang di berikan adalah Al-Qur’an (Baca, hafal, faham dan Akhlaq Qurani), yang lainnya adalah penjabaran dari Alquran.
Namun ternyata dalam aplikasinya masih banyak yang cara BERFIKIR NYA (mindset)) tertukar antara GURU dan PENGELOLA Lembaga Pendidikan.
Cara berfikir yang seharusnya di miliki guru, ternyata di gunakan Pengelola ( manajemen ). Dan yang seharusnya di gunakan pengelola, ternyata di pakai guru.

Misalnya:
CARA BERFIKIR GURU.
Guru seharusnya hanya berfikir bagaimana mensukseskan Al-Qur’an siswa, dia tidak perlu terlalu pusing dengan gaji. Banyak memikirkan gaji, juga tidak banyak berubah. Daripada memikirkan yang tidak berubah, lebih baik memikirkan apa yang bisa kita ubah untuk sukses, yaitu siswa kita.
Tugas guru mengupgrade diri menjadi guru Al-Qur’an terbaik bacaan, Hafalan dan cara mengajarnya. Gaji sudah ada yang mengurusi yaitu Lembaga dimna kita bekerja.
Nah cara berfikir ini sering digunakan pengelola pendidikan untuk merasionalkan tentang hak guru yang kecil yang diberikan pengelola kepada guru.
Misalnya, Pengelola mengatakan: ” jadi guru itu harus ikhlas, jangan banyak menuntut gaji. Nanti hilang ke ikhlasannya.

CARA BERFIKIR PENGELOLA:
Jika ada guru yang punya cara berfikir yang benar seperti di atas, yaitu selalu memikirkan siswa dan tidak mikirin gaji. ITU GURU SANGAT MAHAL. jangan tanya loyalitasnya dan komitmen nya? Itu sudah mendarah daging.
Lembaga harusnya paham, berapa kesejahteraan yang layak untuk GURU MAHAL ini di berikan tiap bulan.
Tugas lembaga adalah menjaga GURU MAHAL ini, betah di lembaga anda. Beri mereka kenyamanan dan kehidupan yang layak. Sangat sulit mencari GURU MAHAL tersebut.

Namun masalahnya, cara berfikir ini banyak di gunakan Guru Al-Qur’an untuk menuntut Lembaga memikirkan kenaikan kesejahteraan mereka.

Seharusnya:
Jadilah Guru Loyal yang fokus memikirkan kesuksesan siswa.
Jadilah Lembaga yang memikirkan kesejahteraan guru(tentu disesuaikan kemampuan Lembaga dan kepantasan di daerahnya)

Jangan sampai:
Lembaga nuntut loyalitas guru dengan mengecilkan kesejahteraan. dan Guru menuntut Kesejahteraan besar dengan loyalitas minim.

 

Oleh: Adhan Sanusi, Lc.

Yang Perlu Diperbarui di Tahun yang Baru

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”

(QS. Al-Hasyr: 18-19)

Ayat ini sangat relevan di perkantoran, sekolah, perusahaan dan lain-lain pasti setiap akhir dan awal tahun mereka mengadakan RAKER (Rapat Kerja), mengevaluasi setahun yang lalu, dan merencanakan setahun yang akan datang.

Yang lebih butuh di evaluasi itu adalah diri kita sendiri.
Yang butuh perencanaan masa depan itu adalah diri kita sendiri. Surga itu butuh perencanaan amal. Karenanya kita tiap hari minta di istiqamakan dalam hidayah Nya. (إهدنا الصراط المستقيم)

Allah menyebut orang yang punya PERENCANAAN matang bagian dari ciri KETAQWAAN.
Ada 5 AREA yang perlu kita Evaluasi dan Rencanakan di masa depan:

1. Area IBADAH.
Seberapa lebih baik ibadah harian kita di masa yang akan datang. Maka perlu kita tetapkan kriterianya.
2. Area ILMU.
Ilmu yang pertama haruslah tentang AL-QUR’AN. Kualitas Al-Qur’an seperti apa yang kita rencanakan di tahun baru ini? Baru ilmu yang lainnya.
3. Area SOSIAL.
Ambil spesialis kebaikan yang kita nyaman membagikan kepada orang lain. Tingkatkan kualitanya dan kuantitasnya. Intinya seberapa banyak kemanfaatan kehadiran kita ditengah 2 orang lain.
4. Area KE AHLIAN BARU/SKILL.
Ke ahlian baru apa yang akan di tingkatkan di tahun yang akan datang.
5. Area KE KEUANGAN.
Usaha baru apa yang bisa meningkatkan penghasilan kita di tahun yang akan datang. Ingat, kata Nabi: tempat yang paling mulia أفضل النازل itu di berikan kepada orang kaya yang dermawan ( HR Tirmidzi).

Semoga tahun yang akan datang menjadi lebih baik.

 

oleh: Adhan Sanusi,Lc.

Pesan Dibalik Tsunami untuk Para Guru Pendidik

Perubahan bangsa ke arah lebih baik, itu di tentukan oleh para guru pendidik. Jepang saat luluh lantak oleh 2 bom besar Hirosima dan Nagasaki, yang di tanya oleh kaisar saat itu, berapa sisa guru yg masih hidup?.

Tsunami di Indonesia telah terjadi beberapa kali. Dan selalu meninggalkan tanda kekuasaan Nya yang di perlihatkan untuk menjadi pesan peringatan bagi manusia yang masih hidup.

Musibah itu bisajadi sebuah peringatan dari Allah karena generasi hari ini telah jauh dari AgamaNya. Agar kembali mendekat kepada Nya.
Generasi yang jauh dari Agama ini, merupakan hasil dari proses pendidikan yang kita terima dari kecil di masa lalu. Yaitu pendidikan yang menjauhi Agama.

Setidaknya ada DUA SIMBOL peringatan dari Allah untuk menjadi renungan para pendidik di negeri ini, dan dua hal ini sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah:

1. RUMAH ALLAH=Masjid.
Ada masjid yang Allah sisakan tidak roboh di saat sekitarnya hancur lebur.

2. FIRMAN ALLAH= Al-Qur’an.
Ada rumah di bibir pantai yang Allah jaga tdk tersentuh tsunami di saat sekelilingnya hancur lebur, karena di dalamnya banyak penghafal Al-Qur’an.

Apa maknanya?
Yang pertama:
Didiklah siswa kita sejak dini akrab dengan masjid. Jaga betul ibadah shalat mereka. Sebab kenakalan remaja, bersumber dari di abaikannya masjid, diabaikannya Shalat. Kalau shalatnya baik, baiklah perilakunya Insya Allah. Itu jaminan dari Allah. تنهى عن الفحشاء والمنكر (tercegah dari keburukan dan kemungkaran).

Yang kedua:
Berkali siswa kita dengan Al-Qur’an, akraban sejak dini dengan Al-Qur’an. Jadikan Al-Qur’an itu pelajaran UTAMA dan PERTAMA sebelum yang lainnya.

Seakan Allah mengingatkan kita, jika bangsa ini ingin bangkit berjaya, tidak hancur luluh lantak: Jangan pernah berpisah dengan MASJID dan AL-QUR’AN.

 

Oleh: Adhan Sanusi, Lc.