Bismillah,
Semesta merupakan kata yang bermakna sangat dalam dan secara umum bisa di artikan segala yang ada,telah ada,dan akan ada. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata semesta adalah seluruh ,segenap, semuanya dan berlaku untuk seluruh dunia.Arti lainnya dari semesta adalah universal. Semesta memiliki 5 arti. Semesta adalah sebuah homonym karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Semesta memiliki arti dalam kelas numeralia atau kata bilangan sehingga semesta menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan dan adjektiva atau kata sifat sehingga semesta dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskan atau membuatnya menjadi lebih spesifik.
Salah satu kalimat indah yang dituturkan nenek moyang adalah alam terkembang sebagai guru.Dalam pengertian yang sederhana, guru merupakan orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik . Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan Pendidikan di tempat-tempat tentunya jika banyak yang menyebut guru mempunyai jasa yang besar.Bahkan guru di anggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,karena pengorbanan dan pengabdian mereka seperti kerap ditepikan.Atas besarnya jasa seorang guru, tak ada salahnya untuk mengungkapkan rasa terima kasih. Beragam cara bisa di lakukan untuk mengungkapkan rasa terima kasih terhadap guru.
Guru Semesta merupakan kalimat yang mudah di katakan akan tetapi begitu berat dalam pelaksanaannya. Dari kata yang memiliki makna begitu dalam mencakup ruang lingkup yang sangat luas dan tanggung jawab yang sangat besar. Dari data grafik pendidikan tahun 2019 hingga tahun 2020 dalam dunia statistik mengenai angka Pendidikan di negara Indonesia, indeks Pendidikan Indonesia rendah, dan daya saingnya pun lemah. Ini adalah jadi bahan acuan kita Bersama,bagaimana nantinya bisa membawa negara kita menjadi negara yang maju dan bisa berinovasi serta berkolaborasi dengan semua elemen yang ada di masa sekarang ini, khususnya bagi negara Indonesia.
Berbicara tentang Guru Semesta kita akan jauh kedepan untuk bisa melihat dan mempelajarinya. Tantangan Pendidikan ternyata bukan semakin ringan ,tetapi semakin berat. Bila hari-hari kita hidup tanpa spirit yang kuat untuk berbuat,hidup bermalas-malasan tanpa semangat,hidup penuh keluhan tanpa kesyukuran,hidup penuh ambisi tanpa ketulusan, hidup Bersama caci maki tanpa kesabaran,hidup penuh kemaksiatan, dan tanpa kesetiaan, Astaghfirullah azhiim. Terus terang, apa yang menjadi kendala saat ini adalah sebuah fenomena yang harus kita lakukan. Dengan bersunggu-sungguh untuk menjadikan profesi guru sebagai lahan dakwah yang siap untuk berjuang dengan mengupayakan segala kemampuan yang ada, dan akan terus menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mengemban amanah ini.
Menjadi guru adalah cita-citaku saat masih kecil dulu, guru itu bisa merubah keadaan menjadi lebih baik dan fungsi guru yang pertama adalah sebagai pengajar atau intruksional. Guru juga harus menguasai materi yang akan di ajarkan, strategi dan metode pengajaran yang di gunakan dan menentukan alat evaluasi Pendidikan untuk menilai hasil belajar siswa, Manajemen kelas, serta dasar Pendidikan. Pendidik merupakan tenaga professional yang berfungsi untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pengertian lain tugas dari seorang guru dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan para siswa.
Sebagai pendidik TPQ Al Muhajirin Mandingin di Kab. HST, sikap profesionalisme sangat dibutuhkan. karena sebagai guru TPQ berbagai suka duka telah di lewati dari gaji yang tertunda hingga transportasi yang terkadang mengelami kendala dalam mencapai lokasi TPQ, tidak hanya hal-hal yang menyulitkan banyak pula hal-hal yang bahagia tidak terduga yang didapatkan. Oleh karena itu sikap profesionalisme diperlukan apapun kondisi yang dialami, sehingga dapat meyampaikan ilmu secara maksimal. Untuk kedepan guru-guru perlu mengikuti pelatihan-pelatihan agar metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Dalam Pendidikan karakter, peran guru sangat vital sebagai sosok yang di idolakan,serta sumber inspirator dan motivasi bagi murid-muridnya. Seorang guru juga bisa membantu dalam watak peserta didik dengan cara memberikan keteladanan, cara berbicara atau menyampaikan materi yang baik, toleransi, dan berbagai hal yang terkait dengannya. Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah salah satu kegiatan integral yang wajib ada dalam kegiatan pembelajaran. Selain memberikan dan mentransfer ilmu pengetahuan guru juga bertugas untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Guru di tuntut kreatif untuk mengembangkan motivasi belajar siswa.
Kenapa motivasi sangat penting bagi guru? karena dalam sistem pembelajaran perlunya adanya motivasi itu dan itu akan bisa mendorong semangat belajar dan sebaliknya apabila kurang adanya motivasi belajar akan melemahkan semangat belajarnya. Guru harus menjelaskan tujuan belajar kepeserta didik dan guru pun harus menjelaskan mengenai tujuan yang akan di capai oleh peserta didik.
Peran guru dalam pendidikan 4.0 yang tak tergantikan robot, Pendidikan sangat di butuhkan untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik. Peran guru dalam Pendidikan sangat strategis. Guru jadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan untuk bisa mencetak SDM unggulan. Guru memiliki beban yang sangat berat, guru juga memiliki peran ganda yang tidak hanya bertanggungjawab pada perkembangan intelegensi tapi pada perkembangan moral peserta didik juga di bebankan pada seorang guru. Tanggung jawab yang berat itu seringnya tidak sesuai dengan apresiasi yang di berikan.Maka dari itu tak heran jika masih banyak guru yang tidak komppeten yang di pekerjakan.
Maka dari itu kita ada lima peran yang seharusnya di penuhi oleh para guru pada pengertian Pendidikan yang luas, yakni meliputi :
1.Konservator (pemelihara)
Peran guru sebagai konservator atau pemelihara,merujuk pada norma kedewesaan di suatu society. Norma kedewasaan tersebut di pelihara dan ditransfer kan oleh guru pada peserta didik untuk bisa di ikuti dan dihidupi sedemikian rupa.
- Inovator (pembaharu)
Guru berperan sebagai pembaharu dalam pembelajaran. Bisa mengembangkan strategi dan metode baru untuk mengoptimalkan pembelajaran.
3.Transmitor (Penerus)
Guru memiliki peran penting dalam meneruskan suatu sistem nilai pada peserta didik. Hal ini supaya sistem nilai tersebut bisa terus berjalan secara berkesinambungan.
4.Transformator (Penerjemah)
Guru berperan menerjemahkan suatu nilai dan menghidupi nilai tersebut. Peserta didik akan mendifinisikan nilai tersebut dari teladan yang di berika oleh para guru.
- Organisator (Penyelenggara)
Guru memiliki peran dalam terciptanya suatu proses edukatif. Proses edukatif ini di pertangguangjawabkan secara formal dan pada pemberi tugas. Guru juga mempertanggungjawabkan proses edukatif ini secara moral pada sasaran peserta didik.
Dan dalam ruang lingkup yang lebih sempit lagi kita bisa menyatakan peran guru dalam sistem pembelajaran dan bisa di kelompokkan dalam proses pembelajaran menjadi 4 hal, yakni :
1. Planner
Guru berperan untuk menyusun rencana pelaksanaan belajar menhakar dan mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan agar proses belajar berjaln lancar.
2. Organizer
Guru berperan dalam mengatur segala hal selama proses pembelajaran berlangsung.Beberapa hal yang biasanya dilakukan seperti bertindak sebagai pemimpin,menciptakan situasi yang mendukung,merangsang, menggerakkan dan juga mengarahkan proses pembelajaran dan lainnya.
3. Evaluator
Guru bertindak sebagai penilai,mengumpulkan hasil pembelajaran peserta didik, menganalisa dan kemudian menafsirkan menjadi suatu penilaian.Penilaian tersebaut akan mendefinisikan keaktifan proses dan kualifikasi SDM yang dihasilkan. Tingkat keberhasilannya memiliki kriteria standar yang sudah di tentukan.
4. Teacher Counsel
Peran guru sebagai pendidik tidak bisa berhenti saat transfer ilmu selesai. Guru juga harus berperan memberi bimbingan pada peserta didik. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar di arahkan dan dibimbing supaya bisa menemukan pemecahan masalahnya.
Menyesuaikan dengan Pendidikan 4.0
Gagasan tentang Pendidikan 4.0 muncul sebagai respon terhadap revolusi Industri 4.0 yang saat ini terjadi. Konsep dasar Pendidikan 4.0 adalah mengintegrasikan ITC dalam pembelajaran.Meskipun demikian, peran guru tetaplah kursial dan guru tidak bisa digantikan dengan robot.Peran guru tetap di butuhkan penyesuain. Peran-peran berikut inilah yang akan tetap dibutuhkan pada Pendidikan 4.0 yang tidak akan bisa di gantikan oleh robot.
1. Fasilitator
Guru memfasilitasi pembelajaran supaya seluruh pesrta didik bisa terlibat,paran guru sebagai fasilitator juga mencakup bagaimana guru bisa memfasilitasi pembelajaran para peserta didik untuk bisa mendapatkan pengalaman yang otentik. Dalam Pendidikan 4.0 mengedepankan student centered,guru juga memfasilitasi supaya murid bisa lebih dominan dalam pembelajaran. Selain itu murid bisa difasilitasi sesuai potensinya.
2. Motivator
Guru turut berperan sebagai pemberi semangat pada siswa. Memberi dorongan supaya siswa tidak patah semangat dalam menjalani Pendidikan.
3. Inspirator
Guru tidak cukup hanya sekedar jadi panutan. Guru juga harus bisa menginspirasi siswanya hingga menggerakan mereka untuk berkarya, mengerjakan sesuatu dan berjuang mendapai suatu tujuan tertentu.
4. Mentor
Guru sepatutnya bisa jadi rekan belajar bagi para siswanya. Jadi sosok yang di hormati karena bisa memberi arahan dan bimbingan. Bukannya bersikap tangan besi dan memaksakan fikirannya.
5. Pengembang Imanjinasi dan Kreatifitas
Pada Pendidikan 4.0 pembelajaran seharusnya tidak kaku lagi.Guru harus bisa mendesai pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif. Guru seharusnya tidak kaku,tapi juga turut berperan serta memantik kemampuan peserta didik dalam berimajinasi dan berlaku kreatif.
6. Pengembang Nilai-nilai Karakter dan Team Work
Guru juga berperan menanamkan nilai-nilai karakter yang posistif pada pesrta didiknya. Sekalian itu juga,guru juga berperan menanamkan nilai-nilai kolaborasi dalam mengerjakan sesuatu.
7. Empati Sosial
Guru jadi identitas sosial yang harus bisa menunjukan rasa empati pada tiap-tiap peserta didik. Hal tersebut adalah sebuah bentuk penghargaan terhadap sisi kemanusian pada tiap peserta didik.
Kompetensi guru yang dibutuhkan, Pada era ini Pendidikan mulai didigitalisasi. Perubahan ini menurut para guru untuk bisa upgrade kompetensi. Setidaknya ada 5 kompetensi yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan pearan guru dalam Pendidikan abad 21, di antaranya :
1. Educatial Competence
Sebuah kompetensi untuk mendidik atau menajalankan suatu pembelajaran dengan basis Internet Of Thing (IOT) sebagai keterampilan dasar.
2. Competence for Technogical Commercialization
Sebuah kompetensi untuk mendidik para siswanya memiliki mental entrepreneurship dengan basis ICT.
3. Competence in Globalization
Kompetensi dalam ranah sosial media berkaitan dengan masyarakat global.Bisa terbuka dengan berbagai macam budaya dan tidak gagap dalam menyikapinya,Hal ini juga berkaitan gengan kompetensi dalam pemecahan atau problem solver competence.
4. Competence in future Strategies.
Sebuah kompetensi untuk memrediksi arah perkembangan dunia.Selalu siap menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan baru.
5. Counselor Competence.
Kompetensi ini berkaitan dengan kebutuhan psikologis peserta didik.Kompetensi ini juga berkaitan dengan kemampuan guru untuk menjadi konselor bagi pesrta didik yang tertekan hingga menhadapi masalh yang kompleks. Untuk bisa mencapai kompetensi tersebut,dukungan sekolah sangat di perlukan.Sekolah bisa memfasilitasi suatu pelatihan khusus supaya para guru bisa lebih kompeten.Pihak sekolah tentu akan mendapatkan keuntungan jika pelatihan tersebut bisa berhasil mencetak guru-guru dengan kompetensi tinggi. Peran guru dalam Pendidikan sangat kursial terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran.Untuk mencapai hal tersebut,maka dari itu para guru perlu pelatihan khusus supaya lebih berkompetensi.
_
Penulis: Rahmawati – TPQ Al Muhajirin